Kreativitas Seni melalui Gerak dan Lagu dengan menggunakan Lagu Daerah untuk Anak Usia Dini

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini  mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, serta memiliki peranan yang besar dalam membantu meletakan dasar bagi anak dalam mengembangkan nilai-nilai agama, moral, social, emosional, kemandirian, konsep diri, disiplin, serta mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa dan seni. Sebagai upaya mencapai peranan tersebut, dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat tercapai secara optimal.
Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, peran guru dalam memberikan kegiatan belajar yang menyenangkan dan bermakna sangatlah penting. Penggunaan metode yang sesuai dan tepat dapat membantu anak untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangannya. Pada umumnya pembelajaran di PAUD masih identik dengan beragam permainan, berangkat dari situlah diharapkan siswa dapat membina hubungan social yang baik dengan teman seumuran serta bias melatih keberanian pada masing-masing individu. Atas dasar alasan tersebut di atas, sangatlah penting bagi pendidik untuk mengetahui jenis metode  yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak.

Salah satu kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan kecerdasana anak salah satunya yaitu melalui gerak dan lagu, kegiatan ini dapat memfasilitasi anak anak untuk bermain sambil belajar dengan cara yang menyenangkan, karena usia dini merupakan masa Golden age yang dalam proses pembelajarannya mempunyai hak yang sifatnya bermain, beristirahat dan berekreasi. Proses tersebut digunakan agar seorang anak tidak merasa tertekan. Untuk itu proses pembelajaran harus diciptakan dengan suasana yang kondusif, menyenangkan (bermain sambil belajar) dan dapat menarik perhatian anak serta dapat memotivasinya.
Kegiatan gerak dan lagu sangat bermanfaat untuk merangsang perkembangan anak khususnya fisik dan motorik, namun tidak hanya fisik dan motorik saja yang bisa di kembangkan, ada beberapa aspek perkembangan lainnya yaitu, social, emosional, kognitif, bahasa dan seni. Banyak sekali lagu dan music yang dapat mengiringi kegiatan gerak dan lagu ini, ada lagu anak-anak yang bersifat tematik dan ada juga lagu daerah.
Lagu daerah merupakan warisan bangsa yang perlu di lestarikan,  Lagu daerah atau musik daerah ini biasanya muncul dan dinyanyikan atau dimainkan pada tradisi-tradisi tertentu pada masing-masing daerah, misal pada saat menina-bobok-kan anak, permainan anak-anak, hiburan rakyat, pesta rakyat, perjuangan rakyat, dan lain sebagainya. Namun Akhir akhir  ini tayangan di televis yang memuat tarian tarian orang dewasa sangat digemari oleh anak-anak yang di khawatirkan membuat anak lupa atau sama sekali tidak tahu dengan lagu lagu daerah, oleh karena itu penulis tertarik untuk membuat kreativitas seni melalui gerak dan lagu dengan menggunakan lagu daerah bagi Anak Usia Dini.
B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini dimaksudkan agar pembahasan tidak melebar permasalahannya, sehingga hasilnya mudah dipahami. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan Kreativitas ?
2.      Apa yang dimaksud dengan Seni ?
3.      Apa yang dimaksud dengan Gerak dan Lagu ?
4.      Apa itu Pendidikan Anak Usia Dini ?
5.      Bagaimanakah pembelajaran kreativitas Seni melalui gerak dan Lagu dengan menggunakan Lagu Daerah untuk Anak Usia Dini?
C.    Tujuan Penulisan
Semua kegiatan pasti mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang hendak dicapai, karena kegiatan yang tidak mempunyai tujuan akan tidak terarah dan sia-sia. Adapun tujuan khusus dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengembangkan aspek-aspek kecerdasan dan kreatifitas Anak Usia Dini melalui gerak dan lagu
2.      Mengangkat dan melestarikan Lagu Daerah
D.          Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis menyusunnya dalam 4 (Empat) bab, secara garis besarnya penulis uraikan sebagai berikut :
Ø  Bab I Pendahuluan,  meliputi Latar belakang masalah, Perumusan Masalah, Tujuan penulisan, Metode penulisan dan Sistematika penulisan.
Ø  Bab II Kajian Pustaka , meliputi tentang  kreativitas seni, gerak dan lagu, manfaat gerak dan lagu dan lagu daerah, pengertian pendidikan anak usia Dini, Tujuan, pendekatan dan prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini
Ø  Bab III Metode Pembelajaran, meliputi metode yang digunakan dalam pembelajaran.
Ø  Bab IV pembahasan, meliputi meliputi keadaan Umum lembaga, Profil lembaga dan data pendidik,  langkah-langkah pembelajaran gerak dan lagu dan instruksional gerak dan lagu cing cangkeling
Ø  Bab IV Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Definisi Kreativitas
Ada beberapa perbedaan pandangan mengenai definisi kreativitas. Perbedaan definisi atau pengertian kreativitas menurut para ahli saling melengkapi satu sama lain, Menurut  Santrock.Kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Selain itu Samsunuwiyati (2010:175)  berpendapat bahwa kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multi-dimensional, sehingga sulit didefinisikan secara operasional.
Pengertian lain juga di kemukakan oleh Rogers (dalam Utami Munandar, 2009:18) mengemukakan kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.
Menurut Yatim Riyanto (2012:232) kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Definisi lain menurut Moreno (dalam Yatim Riyanto, 2012:233) kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi oranglain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang siswa menciptakan untuk dirinya sendiri suatu hubungan baru dengan siswa/orang lain.


B.     Definisi Seni
Seni merupakan media ekspresi kreatif dan aspiratif yang dapat diwujudkan melalui gerak (seni tari), garis, warna, bidang/tekstur (seni lukis) serta suasana/bunyi (seni musik) dalam susunan yang artistik dan estetika. Sedangkan landasan konseptual pendidikan seni adalah bahwa pendidikan kesenian merupakan pendidikan ekspresi kreatif yang dapat mengembangkan kepekaan apresiasi estetik yang diharapkan dapat membentuk kepribadian manusia seutuhnya seimbang baik secara lahir maupun batin, jasmani maupun pribadi/rohani.
Seni  pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dari dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia, seni juga dapat di artikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsure keindahan, yang di ungkapkan oleh Garton bahwa seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan  yang  positif yang menjadikan  penikmat merasa dalam kebahagian
Sedangkan menurut Aristoteles , bahwa Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam,  Kant juga berpendapat bahwa  Seni adalah sebuah impian karena rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan
Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan persasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu :
1.    Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art), misalnya seni musik,seni suara, dan seni sastra seperti puisi dan pantun
2.    Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual art)) misalnya lukisan, poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya.
3.    Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang,film.
C.    Gerak dan Lagu
        1.      Definisi Gerak dan Lagu
Pembelajaran gerak dan lagu adalah bernyanyi dan latihan gerak tubuh yang sangat berhubungan erat, karena irama lagu dapat mempengaruhi dan mengendalikan pusat syaraf. Sehingga cara belajar yang baik  bagi anak adalah melalui lagu  dan gerakannya.
Untuk itu pembelajaran melalui gerak dan lagu  yang dilakukan sambil bermain akan membantu anak untuk lebih mengembangkan  kecerdasanya tidak hanya pada aspek perkembangan seni, bahasa dan fisiknya saja, tetapi juga ada pengembangan social emosional dan kognitif (frigyes sandor, 1975 :4) dalam buku 9 Penerapan Gerak dan lagu terbitan P2PNFI Jayagiri Lembang
Pembelajaran gerak lagu/tari perlu dilakukan karena dapat meningkatkan pertumbuhan fisik, motorik, mental, estetika. Hal ini ditunjukkan dengan perkembangan motorik anak dalam gerak-gerak bebas menari. Kegiatan ini memberikan kesempatan fisik untuk tumbuh sempurna dan secara langsung mental juga berkembang, karena kegiatan elakukan gerak-gerak tari pasti melibatkan kesadaran estetik dan emosi. Masih banyak lagi manfaat lain yang didapat dalam pembelajaran tari/gerak lagu yang kesemuanya itu mengarah pencapaian pembentukan kepribadian anak.
        2.      Manfaat Gerak dan lagu
Gerak dan lagu adalah sarana yang menyenangkan bagi anak-anak untuk berolahraga atau bersenam. Karena dengan gerak dan lagu, anak-anak bisa bergerak sambil mendengarkan musik. Ini berarti bahwa anak-anak bisa merasakan keceriaan, sambil menggerakkan tubuh mereka atau berolaraga atau bersenam. Hal ini tentu akan bermanfaat bagi anak secara jasmani dan rohani. Tubuh anak jadi sehat, dan jiwa mereka pun merasakan suka cita.
Berikut ini adalah Manfaat lainnya  dari gerak dan lagu :
1.      Dengan gerakan-gerakan yang bersesuaian dengan lagu yang mereka dengarkan, anak-anak secara tidak langsung motorik anak pun menjadi terlatih. Semakin bervariasi gerakan yang diberikan kepada anak, maka motorik anak-anak pun semakin banyak yang terlatih. Biasanya variasi gerakan meliputi gerakan kepala, gerakan tangan, gerakan kaki, gerakan pinggang dan bagian-bagian tubuh lainnya.
2.      Lagu yang mereka dengarkan akan memungkinkan ketrampilan kognitif anak-anak menjadi terlatih pula. Kemampuan kognitif meliputi kemampuan untuk belajar, mengembangkan diri, memecahkan masalah, dan lain-lain.
3.      Biasanya gerak dan lagu dilakukan secara massal. Hal ini membuat anak menjadi terbiasa untuk bisa beradaptasi dengan lingkungannya, dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi.
4.      Karena untuk melakukan gerak dan lagu anak-anak harus berbaris rapi, mengikuti instruksi guru, dan gerakan- gerakan antara satu anak dengan anak yang lain di dalam gerak dan lagu bersesuaian, maka anak-anak pun terlatih untuk bisa disiplin.
5.      Karena gerak dan lagu adalah salah satu bagian dari olahraga atau senam, maka manfaatnya pun hampir seragam. Misalnya untuk menstabilkan dan menambah kekebalan tubuh, menyehatkan badan, membuat anak berpikir lebih jernih, menghindarkan kemalasan, melatih sportifitas, dan lain-lain.
3.    Lagu Daerah
Menurut Wikipedia Indonesia bahwa Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.
Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing Lagu daerah atau musik daerah ini biasanya muncul dan dinyanyikan atau dimainkan pada tradisi-tradisi tertentu pada masing-masing daerah, misal pada saat menina-bobok-kan anak, permainan anak-anak, hiburan rakyat, pesta rakyat, perjuangan rakyat, dan lain sebagainya.
Lagu kedaerahan biasanya merujuk kepada sebuah lagu yang mempunyai irama khusus bagi sebuah daerah. Terdapat lagu-lagu kedaerahan yang telah menjadi popular diseluruh negara hasil penyiaran oleh radio dan televisi. Beberapa ciri khas lagu daerah, antara lain sebagai berikut:
1)      Menceritakan tentang keadaan lingkungan ataupun budaya masyarakat setempat yang sangat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.
2)      Bersifat sederhana sehingga untuk mempelajari lagu daerah tidak dibutuhkan pengetahuan musik yang cukup mendalam seperti membaca dan menulis not balok.
3)      Jarang diketahui pengarangnya.
4)      Mengandung nilai-nilai kehidupan, unsur-unsur kebersamaan sosial, serta keserasian dengan lingkungan hidup sekitar.
5)      Sulit dinyanyikan oleh seseorang yang berasal dari daerah lain karena kurangnya penguasaan dialek/bahasa setempat sehingga penghayatannya kurang maksimal.
6)      Mengandung nilai-nilai kehidupan yang unik dan khas.
D.    Pendidikan Anak Usia Dini
1.      Pengertian Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini Adalah pendidikan yang memberi pengasuhan, perawatan dan pelayanan kepada anak usia lahir sampai 6 tahun. pendidikan anak usia dini adalah suatu pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki Sekolah dasar dan kehidupan tahap berikutnya.
2.      Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
Secara umum tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkunganya sesuai dengan tingkat perkembanganya sehingga memiliki kesiapan yang optimal dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan dimasa dewasanya. Sedangkan berdasarkan tinjauan aspek didaktis psikologis tujuan pendidikan anak usia dini yang utama adalah :
a.       Menumbuh kembangkan pengetahuan,sikap dan keterampilan agar mampu menolong diri sendiri, yaitu mandiri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, seperti; mampu merawat dan menjaga kondisi fisiknya, mampu mengendalikan emosinya dan mampu mmembangun sebuah hubungan dengan orang lain disekitarnya.
b.      Meletakkan dasar-dasar tentang bagaimana seharusnya belajar. Hal ini sesuai dengan perkembangan paradigma bbaru dunia pendidikan melalui empat pilar pendidikan yang dicanangkan UNESCO, yaitu lerning to know, leraning to do, learning to be, dan lerning to live together yang dalam implementasinya di PAUD dilakukan melalui pendekatan belajar sambil bermain,belajar yang menyenangkan, serta menumbuh kembangkan keterampilan hidup sederhana sedini mungkin
3.      Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini
a.       Fungsi Adaptasi
Berperan dalam membantu anak melakukan penyesuaian diri dengan berbagai kondisi lingkungan serta menyesuaikan diri dengan keadaan dalam dirinya sendiri, dengan anak berada di lembaga pendidikan anak usia dini, pendidik membantu mereka beradaptasi dari lingkungan rumah ke lingkungan sekolah. Anak juga belajar mengenali dirinya sendiri
b.      Fungsi Sosialisasi
Berperan dalam membantu anak agar memiliki keterampilan-keterampilan social yang berguna dalam peraulan dan kehidupan sehari-hari dimana ia berada. Di lembaga pendidikan anak usia dini akan bertemu dengan teman sebaya lainnya, mereka dapat bersosialisasi, memiliki banyak teman dan mengenali sifat-sifat temannya.
c.       Fungsi Pengembangan
Di lembaga pendidikan anak usia dini ini diharapkan dapat pengembangan berbagai potensi yang dimiliki anak membutuhkan suatu situasi atau lingkungan yang dapat menumbuhkembangkan potensi tersebut kea rah perkemabangan yang optimal sehingga menjadi potensi yang bermanfaat bagi anak itu sendiri maupun linkungannya
d.      Fungsi Bermain
Berkaitan dengan pemberian kesempatan kepada anak dalam bermain, karena pada hakikatnya bermain itu sendiri merupakan hak anak anak sepanjang rentang kehidupannya. Melalui kegiatan bermain anak akan mengekplorasi dunianya serta membangun pengetahuannya sendiri.
4.      Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini
Untuk memenuhi aspek-aspek dalam  perkembangan anak, baik aspek fisik, kognitif, social emosional dan bahasa serta aspek lainnya seperti agama dan moral, kemandirian dan seni, maka perlu dilakukan berbagai prinsip, meliputi :
a.       Berorientasi pada kebutuhan anak
b.      Belajar melalui bermain
c.       Pendekatan berpusat apada anak
d.      Pendekatan kontruktivisme
e.       Pendekatan kreatif dan inovatif
f.       Lingkungan yang kondusif
g.      Menggunakan pembelajaran terpadu
h.      Pengemabnagan tematik
i.        Menggunakan berbagai media dan sumber belajar
j.        Mengembangkan berbagai kecakapan hidup
BAB III
METODE PEMBELAJARAN

Dalam suatu kegiatan, untuk memudahkan penyampaian materi, maka dibutuhkan suatu metode yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, agar kegiatan itu sendiri dapat berjalan dengan baik, berikut ini adalah metode metode untuk pembelajaran anak usia dini yang biasa diterapkan di Pusat Paud Harapan bangsa :
1.                  Metode Eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
2.                  Metode Demonstrasi, Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
3.                   Metode Sosiodrama, Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dan dalam pemakainya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah social.
4.                  Metode Tugas dan Resitasi, Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
5.                  Metode Karyawisata, Metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untukmempelajari/ menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dll.
6.                  Metode Latihan, Metode latihan yang disebut juga metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.
7.                  Metode Bermain, Metode bermain adalah metode yang dapat membantu penyaluran kelebihan tenaga untuk memperoleh keseimbangan antara kegiatan dengan menggunakan kekuatan tenaga dan kegiatan yang memerlukan ketenangan.
8.                  Metode Tanya Jawab, Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
9.                  Metode Bercerita, Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi  anak dengan membawa cerita kepada anak secara lisan.
10.              Metode Bercakap-cakap, Metode bercakap-cakap merupakan metode bentuk komunikasi antar pribadi. Berkomunikasi merupakan proses dua arah. Untuk terjadinya komunikasi dalam percakapan diperlukan keterampilan mendengar dan keterampilan berbicara. Metode ini sangat penting bagi anak TK.
11.               Metode Audio Visual, Metode audio visual merupakan metode modern dimana dalam penyampaian diberikan dengan menggunakan alat seperti televise, CD, LCD, dll siswa dapat melihat langsung dengan alat peraga.

Adapun metode yang digunakan dalam pembelajaran gerak dan lagu cingcangkeling ini yaitu menggunakan metode bercerita, Tanya jawab, bercakap-cakap, metode audio visual, metode latihan dan metode bermain. Metode bermain dilakukan pada saat pembukaan, metode bercerita, audio visual, latihan dan bercakap-cakap di gunakan pada saat kegiatan inti, pada saat kegiatan penutup di lakukan metode Tanya jawab
.












BAB IV
PEMBAHASAN


B.                 Kreativitas Seni melalui Gerak dan Lagu dengan menggunakan Lagu Daerah untuk Anak Usia Dini
1.            Pembelajaran Gerak dan Lagu (Lagu Cingcangkeling)
Kegiatan seni melalui gerak dan lagu cingcang keling, dapat menstimulus berbagai aspek perkembangan, diantaranya aspek  perkembangan, social, emosional, kognitif, fisik motorik bahkan bahasa.
Lagu Cingcangkeling  merupakan lagu daerah dari jawa Barat, Cingcangkeling adalah lagu permainan sunda yang ditujukan untuk berhitung sebelum anak-anak melakukan permainan kucing-kucingan atau permainan sentuh berlarian dengan cara ketika ada salah satu anak yang tersentuh oleh anak yang terhitung, maka anak tersebut yang tersentuh kalah dan harus menyentuh temannya yang lain yang tak terhitung. Sebelum melakukan permainan ini, salah satu anak yang ikut bermain menyanyikan dulu lagu cing cangkeling.
Aspek perkembangan social dan emosional , gerak dan lagu cing cangkeling dilakukan secara berkelompok, hal ini dapat membantu anak bekerja sama dan menciptakan gerakan yang selaras dengan temannya, menstimulus anak untuk dapat menyesuiakan diri dalam kelompok dan beradaptasi dengan teman sebaya. Selain itu dalam mengikuti gerakan anak di latih untuk sabar dan tidak terburu- buru, selain itu gerakan-gerakan yang di lakukan dapat menimbulkan rasa senang pada diri anak.
Aspek perkembangan kognitif , bervariasinya gerakan yang dilakukan, dapat menstimulus anak untuk belajar mengingat dan memecahkan masalah, misalnya setelah gerakan mencari sesuatu di lanjut ke gerakan kaki di tekuk, lalu tangan di satukan di atas dan di putar-putar, begitu seterusnya sampai gerakan selesai dan anak hapal dengan gerakannya, selain itu anak juga dapat mengingat gerakan denngan cara menghitung berapa kali gerakan itu dilakukan, sehingga kemampuan matematika anak bertambah.
Aspek perkembangan fisik motorik, gearakan –gerakan yang dilakukan dengan meniru dari guru dapat menstimulus, kelenturan, kelincahan dan keseimbangan, selain itu anak di latih untuk melakukan  koordinasi gerakan, kaki, tangan, kepala dalam melakukan gerakan tarian, sehingga tercipta gerakan yang selaras.selain itu gerakan gerakan yang di lakukan anak dapat merangsang pertumbuhan fisik anak.
Aspek perkembangan bahasa, ketika melakukan gerakan tari cingcangkeling, sebelumnya guru memberi contoh dan memerintahkan anak untuk mengikuti, dengan demikian kegiatan ini dapat membuat anak mengerti beberapa perintah sekaligus, hafal dengan lirik lagu, sehingga dapat menambah perbendaharaan kata anak.  Kegiatan gerak dan lagu dapat menstimulus untuk menggunakan kata Tanya dengan tepat, dan biasanya ketika pembelajaran gerak dan lagu selesai, maka ketika pulang, anak akan menceritakan pengalaman gerak dan lagunya kepada orang tua ataupun teman di sekitarnya, sehingga kemampuan menceritakan atau mengungkapkan kembali akan meningkat.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengajarkan gerak dan lagu, di antaranya pemilihan gerakan di sesuaikan dengan usia, Pilihlah gerak lagu atau tari yang mempunyai gerak komikal, yaitu gerak-gerak yang mengandung sesuatu yang lucu, hal ini akan mendukung suasana senang pada proses pembelajaran, selain itu Pilihlah gerak lagu/tari yang dilakukan secara kelompok karena dengan begitu bisa ditanamkan rasa kerja sama, menghargai teman yang bisa mengarah pada kematangan sosial anak



2.      Rencana Kegiatan Harian

RENCANA KEGIATAN HARIAN
PUSAT PAUD HARAPAN BANGSA

Tema                                       :TANAH AIRKU                                   Kelompok/usia        : Apel (B) / 4-5 Tahun
Sub tema                                 : Suku suku Bangsa                                 Hari/Tanggal          : Rabu, 30 April 2014
Minggu/semester                    :

INDIKATOR

KEGIATAN
ALAT / SUMBER BELAJAR
PENILAIAN
ALAT
HASIL

·         Mentaati Tata tertib di sekolah (NAM)






·         Memahami cerita yang di bacakan (B)
·         Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang dll  (FM)
·         Mengenal gejala sebab akibat yang teekait dengan dirinya (K)










·         Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan (NAM)
KEGIATAN AWAL
·      berbaris dengan rapi didepan kelas,masuk dg teratur dan antri.
·      membaca Doa,Salam
·      Menyanyikan beberapa lagu anak
·      Jurnal pagi ( menceritakan kejadian selama perjalanan berangkat sekolah)

KEGIATAN INTI

·         cerita tentang kebudayaan Indonesia

·         Praktek gerak dan lagu cing cangkeling




·         Tanya jawab mengenai kejadian yang dialami anak setelah melakukan kegiatan gerak dan lagu

ISTIRAHAT
·         Cuci tangan,berdoa mau makan,dan makan bekal masing-masing
·         bermain didalam dan luar ruangan dengan tertib

KEGIATAN AKHIR
·         Menyanyikan Lagu cing cangkeling
·         jurnal siang(tanya jawab kegiatan sehari)
·         penutup doa mau pulang ,salam

Peserta Didik








Buku cerita atau gadget

Kaset anak





Peserta didik





Air,lap tangan,bekal anak
Ayunan,balok,prosotan jungkitan



Observasi








Observasi


Unjuk kerja





observasi






observasi

3.         Prosedur Pelaksanaan
a.      Tahap Persiapan
1.      Guru menyambut kedatangan  anak
2.      Guru membimbing anak untuk membuat lingkaran
b.      Tahap pembukaan
1.      Guru mengajak anak berdoa
2.      Guru melakukan Tanya jawab tentang tema hari ini
3.      Guru mengatur posisi duduk anak
4.      Guru memotivasi anak untuk mengikuti kegiatan hari ini
c.       Kegiatan Inti
1.      Guru bercerita tentang kebudayaan Indonesia dengan mengenalkan rumah adat dan tari yang ada di pulau jawa, selanjutnya guru mengenalkan kepada anak, bahwa selain tari daerah, terdapat juga ragam permainan daerah jaman dulu yang sering dimainkan oleh anak-anak, di antaranya ada permainan petak umpet yang menggunakan lagu daerah sebelum permainan itu dimulai.
2.      Kegiatan  gerak dan lagu cingcangkeling, sebelumnya guru melakukan pemanasan dengan mengajak anak untuk melangkah ke kanan dan ke kiri, ke depan dan kebelakang, kaki di tekuk dan di jinjit, setelah itu guru mulai mengajarkan lagu cingcangkeling sambil di sertai gerakan, setelah anak hapal dengan gerakan nya, kegiatan di lanjut dengan melakukan gerak dan lagu di iringi oleh irama music
3.      Untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak, guru menanyakan kepada aanak apa yang anak rasakan setelah mengikuti kegiatan gerak dan lagu tadi
d.      Istirahat
Peserta didik makan bersama dengan dimulai dan di akhiri oleh doa, kemudian dilanjutkan dengan main bersama
e.       Penutup
1.      Menyanyikan lagu cingcangkeling
2.      Guru mengulas tentang kegiatan yang sudah dilakukan
3.      Berdoa sebelum pulang

4.         Penilaian
a.       Langkah-langkah penilaian
                                             1.            Menentukan jenis penilaian untuk setiap indicator yang dirumuskan dalam setiap silabus
                                             2.             Penilaian dilakukan seiring dengan kegiatan pembelajaran
                                             3.            Acuan yang digunakan dalam melaksanakan penilaian sehari hari kompetensi yang tertuang pada Rencana Kegiatan Harian (RKH) setiap anak
b.      Cara penilaian
1.      Pengamatan (observasi)
Pengamatan (observasi) adalah cara pengumpulkan data untuk memperoleh informasi melalui pengamatan langsung terhadap aspek-aspek perkembangan yang dilakukan secara terus menerus
2.      Unjuk Kerja (Performance)
Penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan anak dalam melakukan sesuatu, misalnya praktek gerak dan lagu.

C.                   Instruksional Gerak dan Lagu Cing Cangkeling
Adapun gerak dan lagu dari lagu cing cangkeling yang sering di ajarkan di Pusat paud Harapan Bangsa yaitu di ilhami dari permainan cing cangkeling itu sendiri, ada gerakan seperti mencari sesuatu dan gerakan yang di sesuaikan dengan kata dalam lagu cingcangkeling. Berikut ini adalah  instruksional dalam gerak dan lagu Cingcang keeling :
1.            Gerakan awal (music pembuka) tangan di pinggang, kemudian berjalan dengan kaki kanan dan kiri jinjit bergantian
2.            Gerakan 1 (dengkleuk dengdek) tangan di pinggang kaki melangkah lalu di tekuk kiri kanan bergantian, posisi kepala miring
3.            Gerakan 2 (buah kopi raranggeuyan) kedua tangan di angkat keatas di silang dandigerakan berputar putar
4.            Gerakan 3 (keun anu dewek) tangan di kepal mengacungkan jempol dan di arahkan kedada seperti menunjuk diri sendiri
5.            Gerakan ke 4 ( ulah pati dihereuyan) kedua telapak tangan di letakan di depan dan di goyang ke kanan ke kiri seperti melakukan gerakan isyarat “jangan”
6.            Gerakan ke 5 (cincangkeling manuk cingkleung cindeten) telapak tangan kiri di simpan di atas telapak tangan kanan, keumidan di kepakan selanjutnya kedua  telapak tangan di simpan di dada seperti gerakan salam, berhenti sejenak ketika ada kata cindeten
7.            Gerakan ke 6 (blos ka kolong) badan membungkuk kedua tangan di letakan di depan seperti gerakan masuk ke dalam terowongan
8.            Gerakan ke 7 ( bapa satar buleneng) tangan kanan dan kiri di kibaskan bergantian kemudian  tangan membuat lingkaran di atas
9.            Gerakan ke 8 (intro ) kaki melangkah ke kanan dua kali, ke kiri dua kali, tangan di taruh di atas kepala, muka menunduk seperti mencari sesuatu
10.        Gerakan ke 10 (gerakan akan pulang)gerakan mengepakan sayap sambil berjalan melingkar


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Pembelajaran gerak lagu/tari perlu dilakukan karena dapat meningkatkan pertumbuhan fisik, motorik, juga dapat mengembangkan aspek kemampuan lainnya, seperti bahasa, kognitif dan social emosional. Hal ini ditunjukkan dengan perkembangan motorik anak dalam gerak-gerak bebas menari. Kegiatan ini memberikan kesempatan fisik untuk tumbuh sempurna dan secara langsung mental juga berkembang, karena kegiatan melakukan gerak-gerak tari pasti melibatkan kesadaran estetik dan emosi.
Lagu daerah merupakan warisan bangsa yang mempunyai ciri khas dan unik, lagu itu harus kita lestarikan agar warisan leluhur kita dapat terjaga dengan baik dan tidak tergerus oleh modernisasi jaman, sehingga generasi yang akan dating tidak melupakan warisan leluhurnya.

B.     SARAN
Seorang pendidik harus mampu menciptakan gerakan sendiri dalam gerak dan lagu, tidak perlu mencontoh gerakan yang sudah ada untuk merealisasikan kreativitas seni melalui gerak dan lagu, tetapi harus di mulai dari diri kita pribadi sebagai seorang pendidik dari lembaga kita sendiri,selain bisa mengasah kreativitas, juga dapat meningkatkan SDM dan guru yang profesional




DAFTAR PUSTAKA

Dhieni,Nurbiana 2009 .Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,Proyek Direktorat Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal, Jakarta
permen no 58 thn 2009
priyekpriyek.blogspot.com/.
Wikipedia Indonesia








Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini